DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi Frekuensi
merupakan suatu uraian atau ringkasan yang dapat dibuat
dalam bentuk tabel suatu kelompok data yang menunjukkan sebaran data observasi
dalam beberapa kelas. Sehingga ada dapat membentuk suatu tabel frekuensi yang
berisikan kategori-kategori tersebut.
Distribusi Frekuensi Didapat
Kan Dari Keterangan Atau Gambar Sederhanan Dan Sistematis Dari Data Yang
Diperoleh.
Terdapat Dua Tepi Kelas Yaitu :
Contoh Gambar Sebagai Berikut
Diketahui data mentah (Belum dikelompokan) nilai ujian statistik 50 Mahsiswa sebagai Berikut!
Ditanyakan : Buatlah distrubusi frekuensi untuk data tersebut!
Bagian- Bagian
Dari Distribusi Frekuensi.
Sebuah Distribusi Frekuensi Akan
Memiliki Bagian-Bagain Seperti Berikut :
1.
Kelas – Kelas (Class)
Kelas – Kelas Merupakan Kelompok Nilai Atau Variable.
Kelas – Kelas Merupakan Kelompok Nilai Atau Variable.
2.
Batas Kelas (Class Limits)
Batas Kelas Merupakan Nilai-Nilai Yang Membatasi Kelas Satu Dengan Kelas Lainnya.
Terdapat Dua Batas Kelas, Yaitu Iyalah :
Batas Kelas Merupakan Nilai-Nilai Yang Membatasi Kelas Satu Dengan Kelas Lainnya.
Terdapat Dua Batas Kelas, Yaitu Iyalah :
1. Batas Kelas Atas (Upper Class Limits), Terdapat Di Deretan Sebelah
Kanan Setiap Kelas.
2. Batas Kelas Bawah (Lowes Class Limits), Terdapat Di Deretan Kiri
Setiap Kelas.
Batas Kelas Iyalah Batas Semu Dari Semua Kelas , Karena Diantara Kelas Yang
Satu Dengan Yang Lain Masih Terdapat Lubang Tempat Angka- Angka Tertentu.
3.
Tepi Kelas
(Class Boundary/Real Limits/True Class Limits).Tepi Kelas Ini Disebut Juga Batas Nyata Kelas ,
Merupakan Batas Kelas Yang Tidak Memiliki Lubang Untuk Angka Tertentu Antara
Kelas Yang Satu Dengan Kelas Yang Lain.
Terdapat Dua Tepi Kelas Yaitu :
·
Tepi Atas Kelas Atau Batas Kelas Atas
Sebenarnya.
·
Tepi Bawah Kelas Atau Batas Kelas Bawah
Sebenarnya.
Penentuan Tepi Bawah Kelas Dan Tepi Atas Kelas Bergantung Pada Keakuratan
Pencatatan Data . Rumus Tepi Atas Kelas Dan Tepi Bawah Kelas Iyalah Sebagai Berikut.
Ø
Tepi Atas Kelas = Batas Kelas Atas
Sebenarnya -0,5;
Ø
Tepi Bawah Kelas = Batas Kelas Bawah
Sebenarnya +0,5;
4.
Titik Tengah
Kelas Atau Randa Kelas (Class Mid Point, Class Marks)
Titik Tengah Merupakan Angka Atau Nilai Data Yang Terletak Di Tengah Suatu Kelas. Titik Tengah Kelas Merupakan Nilai Yang Mewakili Kelasnya.
Titik Tengah Merupakan Angka Atau Nilai Data Yang Terletak Di Tengah Suatu Kelas. Titik Tengah Kelas Merupakan Nilai Yang Mewakili Kelasnya.
5.
Interval Kelas
(Class Interval)
Interval Kelas Merupakan Selang Yang Memisahkan Kelas Yang Satu Dengan Kelas Yang Lainnya.
Interval Kelas Merupakan Selang Yang Memisahkan Kelas Yang Satu Dengan Kelas Yang Lainnya.
6. Panjang Interval Kelas Atau Luas Kelas (Interval Size).
Panjang Interval Kelas Merupakan Jarak Antara Tepi Atas Kelas Serta Tepi Bawah Kelas.
Panjang Interval Kelas Merupakan Jarak Antara Tepi Atas Kelas Serta Tepi Bawah Kelas.
7.
Frekuensi
Kelas (Class Frekuensi).
Frekuensi Kelas Merupakan Banyaknya Data Yang Termasuk Ke Dalam Kelas Tertentu.
Frekuensi Kelas Merupakan Banyaknya Data Yang Termasuk Ke Dalam Kelas Tertentu.
Contoh Gambar Sebagai Berikut
Dari
Distribusi Frekuensi Diatas :
1)
Banyaknya Kelas Iyalah 5.
2)
Batas Kelas-Kelas Iyalah 50, 59,
60, 69, 70, 79 Dan Seterusnya.
3)
Batas Bawah
Kelas-Kelas Iyalah 50, 60, 70, 80, 90.
4)
Batas Atas Kelas Kelas Iyalah
59, 69, 79, 89, 99.
5)
Batas Nyata Kelas-Kelas Iyalah
49,5; 59,5; 69,5; Dan Seterusnya
6)
Tepi Atas Kelas-Kelas Adalah
49,5; 59,5; 69,5; Dan Seterusnya
7)
Bawah Atas Kelas-Kelas Iyalah
59,5; 69,5; 79,5; Dan Seterusnya.
8)
Titik Tengah Kelas-Kelas Iyalah
54,5; 64,5; 74,5; Dan Seterusnya.
9)
Interval Kelas Iyalah 50-59,
60-69 Dan Seterusnya.
10)
Panjang Interval Kelas Masing Masing 10.
11)
Frekuensi Kelas Iyalah 16, 32 , 20 , 17 Dan
15.
TAHAP TAHAP MENYUSUN DISTRIBUSI FREKUENSI
1.
Tetapkan data terbesar dan data
terkecil, kemudian tentukan rangenya.
2.
Bagilah range ini ke dalam
sejumlah interval kelas yang mempunyai ukuran sama. Jika tidak mungkin, gunakan
interval kelas dengan ukuran berbeda. Biasanya banyak interval kelas yang
digunakan antara 5 dan 20, bergantung pada data mentahnya. Diupayakan agar
tanda kelas merupakan data observasi
sesungguhnya. Hal ini untuk mengurangi apa
yang disebut dengan groupingerror. Namun batas kelas
sebaiknya tidak sama dengan data observasi. Dapat menggunakan rumus: k=1+3,3
log n, dimana k adalah banyaknya kelas dan n adalah jumlah data.
3.
Hitung lebar interval kelas,
lalu hasilnya dibulatkan. Lebar Interval (d) = Range:Banyak interval kelas
4.
Starting point: mulailah dengan
bilangan limit bawah untuk kelas interval pertama. Dapat dipilih sebagai data
terkecil dari observasi atau bilangan di bawahnya.
5.
Dengan menggunakan limit bawah
interval kelas pertama dan lebar interval kelas, tentukan limit bawah interval
kelas lainnya.
6.
Susunlah semua limit bawah
interval kelas secara vertikal, kemudian tentukan limit atas yang bersesuaian.
Kembalilah ke data mentah dan gunakan turus untuk memasukkan data pada interval
kelas yang ada.
CONTOH:
Diketahui data mentah (Belum dikelompokan) nilai ujian statistik 50 Mahsiswa sebagai Berikut!
Ditanyakan : Buatlah distrubusi frekuensi untuk data tersebut!
23
|
41
|
54
|
63
|
89
|
93
|
17
|
25
|
36
|
78
|
37
|
24
|
57
|
11
|
35
|
64
|
27
|
35
|
78
|
84
|
34
|
64
|
34
|
100
|
35
|
24
|
39
|
70
|
68
|
16
|
69
|
96
|
10
|
20
|
30
|
40
|
50
|
60
|
70
|
80
|
90
|
16
|
88
|
66
|
77
|
88
|
99
|
22
|
33
|
44
|
Tahap
1 : Menganalisa data mentah untuk menghitung Nilai Max-Min
Tahap 2 : Menghitung Data Nilai
“Terbesar” dikurang Nilai “Terkecil”
Range, R=Xmax - Xmin
|
|
R=100-10=90
|
Tahap 3 : Menghitung
Menggunakan Rumus STURGES
Banyaknya
Kelas Dengan Rumus STRUGES :
|
k
= 1 + 3,3 Log N
|
k
= 1 +3,3 Log 50
|
k = 6,6 = 7
|
Tahap 4 : Menghitung Kelas
Interval
Interval Kelas :
|
I = R/k = 90/7 = 12 dibulatkan jadi 13
|
Tahap 5 : Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel
Distribusi Frekuensi
|
Batas
Bawah Kelas (BBK)
|
Batas
Atas Kelas (BAK)
|
Tepi
Bawah Kelas (TAK)= BBK - 0.5
|
Tepi
Atas Kelas (TAK)= BAK + 0.5
|
Titik
Tengah = 1/2 (BAK+BBK)
|
Sistem
Tally atau Turus
|
Frekuensi
|
|
Kelas
Nilai Statistik
|
||||||||
1
|
10
- 22
|
10
|
22
|
9,5
|
22,5
|
21
|
||||||
|
6
|
2
|
23
- 35
|
23
|
26
|
22,5
|
26,5
|
40,5
|
||||||||||||
|
12
|
3
|
36
- 48
|
36
|
48
|
35,5
|
48,5
|
60
|
||||||
|
6
|
4
|
49
- 61
|
49
|
61
|
49,5
|
61,5
|
79,5
|
||||
|
4
|
5
|
62
- 74
|
62
|
74
|
61,5
|
74,5
|
99
|
|||||||||
|
9
|
6
|
75
- 87
|
75
|
87
|
74,5
|
87,5
|
118,5
|
|||||
|
5
|
7
|
88
- 100
|
88
|
100
|
87,5
|
100,5
|
138
|
||||||||
|
8
|
Tahap 6 : Mengukur panjang
interval kelas menggunakan rumus
Panjang Interval Kelas
|
Cara Pertama = TAK - TBK / TBK - TAK =
22,5 - 9,5 = 13
|
Cara Kedua = BBK kelas ke-2 dikurangi BBK kelas ke-1 = 23 - 10 = 13
|
Tahap 7 :
Bin
|
Frequency
|
Cumulative
%
|
Bin
|
Frequency
|
Cumulative
%
|
22
|
7
|
14,00%
|
48
|
14
|
28,00%
|
26
|
4
|
22,00%
|
74
|
8
|
44,00%
|
48
|
14
|
50,00%
|
100
|
8
|
60,00%
|
61
|
4
|
58,00%
|
22
|
7
|
74,00%
|
74
|
8
|
74,00%
|
87
|
5
|
84,00%
|
87
|
5
|
84,00%
|
26
|
4
|
92,00%
|
100
|
8
|
100,00%
|
61
|
4
|
100,00%
|
More
|
0
|
100,00%
|
More
|
0
|
100,00%
|
Komentar
Posting Komentar